Cara Menebus Dosa Ghibah
BismillāhiRRohmāniRRohīm :
Syaukani Rahimahullah dalam kitab tafsirnya mengatakan :
“Allah Ta’ala memisalkan ghibah (menggosip orang lain) dengan memakan bangkai seseorang. Karena bangkai sama sekali tidak mengetahui siapa yang memakan dagingnya. Ini sama halnya dengan orang yang hidup juga tidak mengetahui siapa yang menggunjing dirinya”.
Imam Qatadah Rahimahullah berkata :
“Sebagaimana engkau tidak suka jika mendapati saudaramu dalam keadaan mayat penuh ulat. Engkau tidak suka untuk memakan bangkai semacam itu. Maka sudah sepantasnya engkau tidak mengghibahinya ketika ia masih dalam keadaan hidup”.
Imam Nawawi Rahimahullah menyebutkan :
“Ghibah adalah sesuatu yang amat jelek, namun tersebar dikhalayak ramai. Yang bisa selamat dari tergelincirnya lisan seperti ini hanyalah sedikit.
Ghibah memang membicarakan sesuatu yang ada pada orang lain, namun yang diceritakan adalah sesuatu yang ia tidak suka untuk diperdengarkan pada orang lain.
Sesuatu yang diceritakan bisa jadi pada badan, agama, dunia, diri, akhlak, bentuk fisik, harta, anak, orang tua, istri, pembantu, budak, pakaian, cara jalan, gerak-gerik, wajah berseri, kebodohan, wajah cemberutnya, kefasihan lidah, atau segala hal yang berkaitan dengannya.
Cara ghibah bisa jadi melalui lisan, tulisan, isyarat, atau bermain isyarat dengan mata, tangan, kepala atau semisal itu.”
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,
“Ketika aku dinaikkan ke langit, aku melewati suatu kaum yang memiliki kuku-kuku dari tembaga, mereka melukai (mencakari) wajah-wajah mereka dan dada dada mereka.
Maka aku bertanya :”Siapakah mereka wahai Jibril?” Jibril berkata, Mereka adalah orang orang yang memakan daging daging manusia dan mereka mencela kehormatan-kehormatan manusia” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Astaghfirullah
Semoga ALLAH selalu menjaga kita semua dari Dosa Ghibah … Aamiin Allahumma Aamiin