Jazaakallahu Khairan
Asy Syaikh Ahmad bin Yahya An Najmi ditanya: Apa hukumnya mengucapkan ๐ “Syukran” (terimakasih) bagi seseorang yang telah berbuat baik kepada kita?
Beliau menjawab:
Yang melakukan hal tersebut sudah meninggalkan perkara yang lebih utama, yaitu mengatakan ๐ “Jazaakallahu khairan” ๐ “Semoga ALLAH membalas kebaikanmu.”
๐ Ada satu hadits yang menjelaskan sunnahnya mengucapkan โjazakallahu khairanโ, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu anhu bahwa Rosulullah ุตูู ุง ููู ุนููู ูุณูู bersabda:
โ๏ธ “Barangsiapa yang diberikan satu perbuatan kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan : “jazaakallahu khair” (semoga ALLAH membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya.”
(HR. At-Tirmidzi, An-Nasaai, Ibnu Hibban)
Beberapa ketentuan dalam mengucapkan jazakallah:
๐ jazakallahu khairan (engkau, lelaki)
๐ jazakillahu khairan (engkau, perempuan)
๐ jazakumullahu khairan (kamu sekalian)
๐ jazahumullahu khairan (mereka)
Abu Hurairah radhiyallahu โanhu berkata, bahwa Nabi Muhammad ุตูู ุง ููู ุนููู ูุณูู bersabda:
โ๏ธ “Tidak bersyukur kepada ALLAH seorang yang tidak bersyukur kepada manusia.”
(HR. Abu Daud)
Jadi … berterima kasih atas perbuatan baik dan pemberian orang lain kepada kita adalah tanda bersyukur kita kepada ALLAHุณุจุญุงูู ูุชุนุงูู
MashaaAllah โค๏ธโค๏ธโค๏ธ
โูุงููู ุฃุนูู ู ุจุงููุตููุงุจ