Pembangunan Taman dan Perpustakaan “Soekarno Garden” Pererat Hubungan Indonesia-Uzbekistan
JawaPos.com – Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Uzbekistan menggelar Public Expose bertajuk “1000 Cahaya Indonesia untuk Amirul Mukminin Fil Hadist” pada Senin (25/11). Acara ini dihadiri para tokoh akademisi, aktivis sosial serta mahasiswa Fakultas Ushuluddin, UIN Jakarta.
Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ismatu Ropi, mengatakan, kegiatan Public Expose ini bertujuan untuk menggali lebih dalam kontribusi besar Imam Bukhari, seorang perawi hadis terkemuka yang dijuluki Amirul Mukminin Fil Hadist, dalam membentuk peradaban Islam dunia, termasuk dampaknya di Indonesia.
Imam Bukhari–yang karyanya masih menjadi rujukan utama dalam studi hadis hingga kini– menjadi fokus riset yang dikembangkan dalam program ini. Selain itu, Public Expose ini juga membahas dukungan Indonesia khususnya Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap pembangunan Taman dan Perpustakaan “Soekarno Garden” di kompleks makam Imam Bukhari di Samarkand, Uzbekistan.
“Proyek tersebut tidak hanya menjadi simbol penghormatan terhadap Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno tetapi juga sebagai upaya mempererat hubungan budaya, pendidikan dan diplomatik antara Indonesia dan Uzbekistan,” ujar Ismatu Ropi.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kerjasama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Din Wahid menyatakan bahwa melalui momentum Pendirian Taman dan Perpustakaan “Soekarno Garden” di Komplek Makam Imam Bukhari ini, diharapkan akan berdampak nyata sebagai momentum kesadaran nasional yang berdampak besar.
Pertama, menjadi sarana Edutainment pembinaan karakter yang menghubungkan Gen Z dan Gen Alpha dengan sejarah masa peradaban bangsa Indonesia dan peradaban global.
Kedua, menjadi wadah sinergi berbasis kolaborasi antar lembaga pendidikan, pemerintah, pengusaha swasta, media dan komunitas masyarakat dalam mendorong percepatan lahirnya para cendekiawan global dari Indonesia.
Ketiga, menjadi sarana pemetaan kompetensi dan riset sejarah peradaban global dan dampaknya bagi kehidupan sosial, ekonomi, politik dan budaya dimulai dari Pengaruh dan dampak Imam Bukhari untuk kehidupan akhlak di Indonesia.
Keempat, menjadi inspirasi pembentukan semangat kolektif kolegial ditengah masyarakat dengan nuansa “berjamaah” sebagai bagian dari solusi bukan masalah, solid dalam persatuan dan kesatuan bangsa.
“Juga menjadi momentum mengenang jasa para pahlawan dan meningkatkan kepedulian kepada para pejuang kemerdekaan dan memastikan agar mereka hidup layak tempat tinggal dan layak sehat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur HPT Tour dan Travel, Dewi Noorsanty Baaman, menekankan pentingnya generasi muda, terutama generasi Z dan milenial, untuk terlibat aktif dalam program ini sehingga memahami pentingnya sejarah dan peradaan Islam secara langsung.
“Jika sekedar jalan, kita hanya jadi turis. Jika hanya sekedar baca kita jadi kutu buku, tapi jika kita menyelami langsung peristiwa maka akan jadi kenangan dan kebanggaan sepanjang massa,” tambah Dewi.
Sumber: