Innamal a’maalu bil khawaatim
BismillāhiRRohmāniRRohīm
Renungkanlah …
Suatu ketika, Imam Ahmad rahimahullah diberi tahu oleh seorang muridnya yang bernama Abu Bakar mengenai pujian dan penghargaan manusia kepada beliau.
Maka Imam Ahmad bin Hanbal menjawab
“Wahai Abu Bakar, apabila seorang itu telah mengerti tentang hakikat dirinya, maka tidaklah berguna baginya ucapan orang.’
Seorang yang telah mengerti tentang hakikat dirinya, ia hanya akan mencari KERIDHOAN ROBBnya … Apakah ALLAH suka atau tidak …
Ia hanya akan mengharapkan pandangan dari ROBBnya bukan manusia.
Dikisahkan pula, ketika mendengar doa yang diucapkan oleh sebagian orang untuk beliau (sebagai ekspresi penghargaan dan kekaguman) maka beliau menanggapinya seraya menukil sebuah hadits :
✏️ ‘innamal a’maalu bil khawaatim’
👉 ‘Sesungguhnya amal-amal itu ditentukan oleh akhirnya.’
Seolah-olah beliau ingin mengatakan kepada orang-orang bahwa 👉 ‘amalan kita belum tentu diterima. Sebab amal-amal itu akan ditentukan nanti pada akhirnya. Apakah semua dilakukan ikhlas karena mengharapkan pandangan dari ALLAH atau manusia …
Jadi, jangan merasa aman dan hebat dengan amal yang kita lakukan …
Akankah kita merasa aman?
Pantaskah kita merasa diri hebat dan jagoan?
Sedang kita belum sepenuhnya bisa lepas dari pengharapan kepada pandangan manusia.
Astaghfirullah 😭😭😭
#selfreminder