Ilmu ALLAH adalah Cahaya
BismillāhiRRohmāniRRohīm
Imam Syafi’i berkata :
“Aku pernah mengadukan kepada Waki’ (guru) tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya ALLAHسبحانه وتعالى tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat.”
Padahal Imam Syafi’i sebenarnya orang yang hafalan Qur’annya sungguh luar biasa. Diriwayatkan dari Imam Asy Syafi’i, ia berkata, “Aku telah menghafalkan Al Qur’an ketika berumur 7 tahun. Aku pun telah menghafal kitab Al Muwatho’ ketika berumur 10 tahun. Ketika berusia 15 tahun, aku pun sudah berfatwa.”
Imam Syafi’i pun merenung, ia merenungkan keadaan dirinya. Beliau pun teringat bahwa pernah suatu saat beliau melihat seorang wanita tanpa sengaja yang sedang menaiki kendaraannya, lantas tersingkap pahanya. Beliau melihat kaki wanita yang tidak halal baginya, lantas beliau menyebut dirinya bermaksiat. Sehingga ia lupa terhadap apa yang telah ia hafalkan.
Coba kita bertanya kepada diri sendiri, Kenapa anak-anak kecil lebih mampu menghafal daripada orang dewasa? Apakah karena otaknya lebih bersih, masih terbebas dari banyak masalah dan kesedihan atau karena dosanya belum menumpuk? Kejernihan otak kadang memang memiliki peranan. Akan tetapi peran utama justru berasal dari jiwa yang belum terkotori maksiat dan belum tertumpuk dosa.
#dakwatuna (editan)
#selfreminder
#menjadikekasihALLAH📚